Halaman

Senin, 08 Juli 2013

TUGAS KLIMATOLOGI TENTANG GLOBAL WARMING



Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya peningkatan suhu rata-rata di atmosfer, laut dan daratan bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. 
            Suhu permukaan global meningkat 0,74 ± 0,18 ° C (1,33 ± 0,32 ° F) antara awal dan akhir abad ke-20. [2] [A] Para Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menyimpulkan bahwa sebagian besar kenaikan suhu yang diamati sejak pertengahan abad ke-20 ini kemungkinan besar disebabkanoleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca akibat kegiatan manusia seperti bahan bakar fosil pembakaran dan penggundulan hutan. [2] IPCC juga menyimpulkan bahwa variasi dalam fenomena alam seperti radiasi matahari dan letusan gunung berapi mempunyai efek pendinginan kecil setelah 1950. [3] [4]Kesimpulan dasar ini telah didukung oleh lebih dari 40 masyarakat ilmiah dan akademi ilmu pengetahuan, [B] termasuk semua akademi sains nasional darinegara-negara industri utama. [5]
Peningkatansuhu global akan menyebabkan permukaan air laut naik dan akan mengubah jumlah dan pola curah hujan, mungkin termasuk perluasansubtropis padang pasir. [8] Pemanasan diharapkan terkuat di Kutub Utara dan akan dikaitkan dengan terus mundur dari gletser, lapisan es dan lautan es.Kemungkinan lain efek termasuk perubahan dalamfrekuensi dan intensitas cuaca ekstrim peristiwa, spesies punah, dan perubahan dalam hasil pertanian.Pemanasan dan perubahan yangterkait akan bervariasi dari satu wilayah ke wilayah di seluruh dunia, meskipunsifat variasi daerah ini tidak pasti. [9]

Penyebab  terjadinya global warming.

Pemanasan global terjadi karena makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global,Salah satu hal pertama di temukan adalah bahwa beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah kontributor terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh peternakan, pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, peternakan, serta pembangkit tenaga listrik.
Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer. Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbedabeda. Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari CO2. Sebagai contoh sebuah molekul metana menghasilkan efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2. Molekul NO bahkan menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO2. Gas-gas lain seperti chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2. Tetapi untungnya pemakaian CFC telah dilarang di banyak negara karena CFC telah lama dituding sebagai penyebab rusaknya lapisan ozon.

Selain itu,laporan mengejutkan yang berhasil membuka mata dunia bahwa ternyata 18% dari emisi gas rumah kaca datang dari aktifitas pemeliharaan ayam, sapi, babi dan hewan-hewan ternak lainnya. Di sisi lain, mobil, sepeda motor, truk-truk besar, pesawat terbang, dan semua sarana transportasi lainnya yang bisa Anda sebutkan hanya menyumbang 13% emisi gas rumah kaca. Bayangkanlah kenyataan ini: Ternyata penghasil utama emisi gas berbahaya yang mengancam kehidupan planet kita saat ini bukanlah mobil, sepeda motor, ataupun truk dan bus dengan polusinya yang menjengkelkan Anda. Tetapi emisi berbahaya itu dating dari sesuatu yang nampak sederhana, tidak berdaya, dan nampak lezat di mejamakan Anda. Yaitu daging


·         Menurut laporan FAO PBB “Bayang-Bayang Panjang Peternakan”, produksi ternak merupakan penyumbang terbesar pemanasan global.
·         Kotoran hewan dan buangan sisa pakan ternak lebih mencemari daerah aliran air daripada gabungan seluruh aktivitas manusia.
·         Diet berbasis daging membutuhkan lahan 10-20 kali lebih banyak daripada diet berbasis tumbuhan – sekitar separuh biji-bijian dan kacang kedelai dunia digunakan untuk pakan ternak.



Proporsi emisi Gas Rumah Kaca dari berbagai bagian produksi peternakan

Emisi produksi peternakan: 18%
Emisi Transportasi Global: 13,5%
18% dari semua emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia, termasuk:
9% CO2
37% CH4 (metana) – 23 kali lebih Potensial dalam Pemanasan Global daripada CO2 selama 100 tahun, 62 kali selama 20 tahun
65% N2O (nitro oksida) – 296 kali lebih Potensial dalam Pemanasan Global daripada CO2 selama 100 tahun, 275 kali selama 20 tahun.
Sumber: FAO, 2006 (1)


Memproduksi 1 kg daging sapi:
·         Menghasilkan emisi gas rumah kaca dengan potensi pemanasan yang setara dengan 36,4 kg CO2.
·         Melepaskan senyawa penyubur yang setara dengan 340 gr sulfur dioksida dan 59 gr fosfat. Mengkonsumsi 169 megajoule energi.
·         1 kg daging sapi setara dengan jumlah CO2 yang dihasilkan oleh rata-rata mobil Eropa setiap 250 km-nya, dan membakar cukup energi untuk menerangi bohlam lampu 100 watt selama 20 hari.
·         Lebih dari dua pertiga energi dunia digunakan untuk memproduksi dan transportasi pakan ternak.


industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). Emisi gas rumah kaca industri peternakan meliputi 9 % karbon dioksida, 37% gas metana (efek pemanasannya 72 kali lebih kuat dari CO2), 65 % nitro oksida (efek pemanasan 296 kali lebih kuat dari CO2), serta 64% amonia penyebab hujan asam. Peternakan menyita 30% dari seluruh permukaan tanah kering di Bumi dan 33% dari area tanah yang subur dijadikan ladang untuk menanam pakan ternak. Peternakan juga penyebab dari 80% penggundulan Hutan Amazon.
Sedangkan laporan yang baru saja dirilis World Watch Institut menyatakan bahwa peternakan bertanggung jawab atas sedikitnya 51 persen dari pemanasan global.Emisi metana dari hewan ternak juga berperan sebesar 72 kali lebih dalam menyerap panas di atmosfer daripada CO2. Hal ini mewakili kenaikan yang lebih akurat dari perhitungan asli FAO dengan potensi pemanasan sebesar 23 kali. Meskipun demikian, para peneliti itu memberitahu bahwa perkiraan mereka adalah minimal, dan karena itu total emisi 51 persen masih konservatif.
Seperti kita ketahui, pemerintah seluruh dunia berusaha mengambil langkah untuk mengatasi perubahan iklim, dampaknya terus meningkat dan akibatnya dengan lebih sering terjadinya badai, banjir, kekeringan, gelombang panas, dan banyak lagi.

Peternakan Sapi - salah satu penyebab gas metana
Yang paling menonjol baru-baru ini menunjukkan bahwa informasi adalah metan hingga 25 kali lebih kuat, per ton, dari CO 2 menyebabkan pemanasan global. 
Perhitungan ini didasarkan pada rata-rata yang Pemanasan dampak metan lebih dari 100 tahun. Namun, setelah hanya satu dekade, metan adalah hampir tidak dapat dilacak dan hampir menghilang setelah 20 tahun, sehingga rata-rata lebih dari satu abad ini secara dramatis mengurangi dampaknya. Dan karena kami tidak memiliki 100 tahun kiri kami untuk mengurangi gas rumah kaca, lebih baru perhitungan rata-rata selama 20 tahun sebagai menilai metan 72 kali lebih kuat.
Emisi metan yang dihasilkan dari sumber alam seperti lautan, permafrost, beberapa daerah rawa, dan juga dari sumber manusia dibuat. Manusia-dihasilkan metan adalah salah satu yang terbesar emitters terutama dari pembakaran biomas (proses pembakaran vegetasi untuk pembukaan lahan dan pemanfaatan lahan mengubah) dan industri ternak.
. Tetapi adalah metan dari peternakan industri yang terburuk adalah manusia yang diturunkan emitter, baru-baru ini seperti dinyatakan oleh Dr Kirk Smith, Professor Kesehatan Lingkungan Global di University of California, Berkley. Beliau berkata, “Dan bahwa adalah sesuatu yang kita semua untuk berkontribusi, kita semua yang makan daging dan saya harus berkata, minum susu juga.” Untungnya kemudian, mengurangi tingkat metan adalah sesuatu yang kita semua dapat memiliki tangan kanan sekarang oleh kurang mengkonsumsi daging dan produk susu. ” Profesor Smith verifikasi ini dengan dgn berani menyatakan: “Yang segera memperbaikinya adalah dengan kurang makan daging.”
Sederhananya, ilmu pengetahuan sekarang kita adalah metan yang beberapa kali lebih kuat di planet pemanasan dibandingkan CO 2 dan bahwa kita perlu secara drastis mengurangi emisi metan kami segera demi bumi dan semua penduduk dia. Yang tercepat dan cara paling efektif untuk membuat ini terjadi adalah sesuatu yang semua individu dapat dilakukan dan yang untuk menggunakan produk non hewani dan diet vegan ( tidak mengkonsumsi daging & telur ).
proses terjadinya global warming


Rumah Kaca dapat divisualisasikan sebagai sebuah proses. Pada 
kenyataannya, di lapisan atmosfer terdapat selimut gas. Rumah kaca 
adalah analogi atas 
bumi yang dikelilingi gelas kaca. Nah, panas 
matahari masuk ke bumi dengan menembus gelas kaca tersebut berupa 
radiasi gelombang pendek. Sebagian diserap oleh bumi dan sisanya 
dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang. 
Namun, panas yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke angkasa 
menyentuh permukaan gelas kaca dan terperangkap di dalam bumi. Layaknya
proses dalam rumah kaca di pertanian dan perkebunan, gelas kaca memang 
berfungsi menahan panas untuk menghangatkan rumah kaca. Masalah timbul 
ketika aktivitas manusia menyebabkan peningkatan konsentrasi selimut 
gas di atmosfer (Gas Rumah Kaca) sehingga melebihi konsentrasi yang 
seharusnya. Maka, panas matahari yang tidak dapat dipantulkan ke 
angkasa akan meningkat pula. Semua proses itu lah yang disebut Efek 
Rumah Kaca. Pemanasan global dan perubahan iklim merupakan dampak dari 
Efek Rumah Kaca.setiap detik, menit, jam dan hari maka akan semakin merusak bumi.
Contoh  gambaran yang menjelaskan tentang  proses terjadinya global warming sebagai akibat dari;
·         Energi matahari diserap dan dipantulkan oleh atmosfer bumi
·         permukaan bumi meresap dan meradisaikan energi matahari yang diserap ke luar angkasa


Masalah Global warming atau pemanasan global memang sudah tidak asing lagi, penyebabnya tidak lain berasal dari manusia sendiri. Global warmingterjadi karena adanya EFEK RUMAH KACA dimana panas yang diterima bumi dari sinar matahari yang seharusnya di pantulkan kembali ke luar angkasa, itu malah dipantulkan kembali ke bumi oleh adanya awan polusi.
Sebenarnya ada bermacam cara memperlambat dampak pemanasan global, cara-cara tersebut umumnya mudah dan sederhana. Tetapi kurang dilakukan secara serius oleh kebanyakan orang. Padahal pemanasan global adalah masalah yang serius. Suhu Bumi yang terus meningkat akan ber efek panjangnya musim kering atau kemarau. Mencairnya gunungan es di kutub. Naiknya permukaan air laut. Dan sulitnya mencari sumber mata air. Kalau sudah begitu siapa coba yang tanggung jawab? Berhubung Masih belum terlalu parah efeknya, mari kita lakukan 14 langkah perubahan menuju hidup yang lebih baik, berkualitas  dan ramah lingkungan.
1. Batasi Penggunaan kertas
Tanamkan di pikiran anda kuat-kuat, bahwa setiap anda menggunakan selembar kertas maka anda telah menebang sebatang pohon. Oleh karena itu gunakan kertas se-efektif mungkin misalnya dengan mencetak print out bolak-balik pada setiap kertas. Bila anda nge-print sesuatu yang tidak terlalu penting, gunakanlah kertas bekas yang dibaliknya masih kosong.
2. Ganti bola lampu.
Segera ganti bola lampu pijar anda dengan lampu neon. Lampu neon ini membutuhkan energi yang lebih sedikit dibanding lampu pijar. Ingat setiap daya daya listrik yang anda pakai maka anda turut serta menghabiskan sumber daya energi listrik yang kebanyakan berbahan bakar fosil. Bahan bakar fosil adalah bahan bakar tak terbarukan, dan dalam jangka sepuluh tahun ke depan mungkin bahan bakar jenis ini akan habis.
3. Hindari Screen Saver
Shut down Komputer anda jika tidak akan digunakan dalam jangka lama, atau jika anda terpaksa meninggalkan komputer dalam keadaan menyala, matikan screen saver. Mengaktifkan screen saver akan memakan energi dan mengeluarkan emisi Co2. Jadi matikan screen saver anda sekarang!
4. Periksa tekanan ban
Setiap anda ingin bepergian janagn lupa memeriksa tekanan ban kendaraan anda. ban yang kurang angin akan memperlambat laju kendaraan dan akhirnya akan membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak.
5. Buka jendela lebar-lebar
Di  Amerika , sebagian besar dari 22,7 ton emisi CO2 berasal dari rumah. Kebanyakan emisi atau gas buang tersebut berasal dari AC, kulkas, kompor gas atau refrigerator. Unutk meminimalkannya ketika dapat mengatur termostat AC dengan suhu udara di luar ruangan. Kemudian bukalah jendela lebar-lebar karena sirkulasi udara yang terjebak dapat  mengkonsumsi energi.
6. Gunakan pupuk organik.
Pupuk yang digunakan kebanyakan petani mengandung unsur nitrogen,  yang kemudian berubah menjadi N2O yang menimbulkan efek GRK (Gas Rumah Kaca) 320 kali lebih besar dari pada CO2. Jika anda hobi berkebun gunakanlah pupuk organik. Disamping aman, murah pula.
7. Tanamlah rumpun bambu
Pepohonan memang terbukti mampu menyerap CO2, tetapi ternyata pohon atau rumpun bambu mampu menyerap CO2 empat kali lebih banyak dari pohon-pohon lain.
8. Naik kendaraan umum
Saat ini jumlah kendaraan pribadi sudah teramat banyak dan bikin sumpek. Sector transportasi menyumbang sampai 14 %  emisi gas rumah kaca ke atmosfer, jika kita menggunakan kendaran umum maka kita mengurangi emisi gas rumah kaca, karena dalam satu kendaraan umum bisa mengangkut puluhan orang, dan itu sangat hemat energi. Dibandingkan dengan kendaraan pribadi sperti sedan yang hanya mengangkut maksimal empat orang.
9. Kurangi makan daging sapi
Betul, kurangi dari sekarang memakan daging sapi. Selain megandung kalori y ang tinggi. Daging sapi juga menyumbang emisi gas rumah kaca yang cukup signifikan. Setiap kilogaram daging sapi yang kita makan, setara dengan menyalakan bola lampu 20 watt selama 20 hari.
10. Jangan pakai kantong plastik
Di beberapa Negara bagian Amerika, urusan kantong plastik bahkan sampai dibuat undang-undangnya segala. LSM peduli lingkungan mendorong pemerintah Negara setempat unutk melarang penggunaan kantong plastic sebagai kantong belanjaan. Plastik ini memang unsur yang sulit terurai, butuh 1000 tahun untuk mengurainya didalam tanah.
Efek Gas rumah kaca yang ditimbulkannya juga cukup besar. Maka beralihlah ke kantong kain, misal dari kain serat alami.
11. Membeli produk lokal
Produk lokal tentu tidak memerlukan jalur distribusi yang panjang dan membutuhkan banyak bahan bakar. Ini berarti mengurangi emisi CO2 yang dikeluarkan mobil-mobil pengangkutnya. Kemudian belilah produk sayuran atau buah-buahan sesuai musimnya. Ini akan menghemat biaya transportasi dan menghindari harga jual yang mahal.

12. Hidup efisien
Apapun aktifitas manusia di bumi akan berdampak pada bumi yang kita diami ini. Pola komsumsi energi, pola lingkungan dan sebagainya. Hiduplah seefisien mungkin, gunakan sedikit energi, komsumsilah sedikit makanan, tinggalkan pola hidup konsumtif, ramahlah terhadap lingkungan, sedikit bicara lebih banyak berpikir, dan sebagainya.
13. Mengemudi cerdas
Hindari perjalanan yang panjang dan menghabiskan waktu, bila mungkin memotong jalan lakukanlah. Kurangilah aktifitas yang menggunakan kendaraan pribadi. Jika terpaksa menggunakan kendaraan pribadi, pilihlah jalan-jalan alternative yang bebas macet dan tidak mengkonsumsi energi. Bila anda menunggu, matikan mesin sebab gas buangan tetap keluar sementara bahan bahan bakar terpakai.
14. Pakai baju bekas
Sekarang bukan jamannya gengsi, toh kita mati tidak membawa gengsi. Tak perlu malu memakai baju bekas atau baju warisan orang tua. Dengan mengurangi membeli pakaian baru maka anda membantu mengurangi pemakaian listrik di pabrik pakaian.
Apalagi banyak bahan kain sintetis yang mengandung minyak bumi. Bahkan katun yang berasal dari kapas ternyata mengandung pestisida.          
Para ilmuwan mempelajari cara-cara untuk membatasi pemanasan global. Kunci utamanya adalah: 
1. Membatasi emisi CO2
Tehnik yang efektif untuk membatasi emisi karbon ada dua yakni mengganti energi minyak dengan sumber energi lainnya yang tidak mengemisikan karbon dan yang kedua penggunaan energi minyak sehemat mungkin.
Energi alternatif yang dapat digunakan diantaranya angin, sinar matahari, energi nuklir, dan panas bumi. Kincir angin dapt merubah energi angin menjadi energi listrik. Sinar matahari juga dapat dirubah menjadi energi listrik atau sumber panas yang bisa dimanfaatkan seperti pemanas air, kompor matahari, dll. Energi panas bumi bisa dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik. Sumber energi alternatif memang lebih mahal dibanding energi minyak namun penelitian lebih lanjut akan membantu untuk lebih menekan biaya.
2. Penggunaan minyak bumi secara efisien
Emisi CO2 dapat dikurangi jika mobil-mobil bisa lebih hemat bahan bakar. Para ilmuwan dan insinyur telah bekerja untuk menciptakan mesin yang hemat bahan bakar. Penemuan-penemuan telah mengembangkan alat untuk menggantikan mesin pembakaran atau menggunakan mesin yang lebih kecil. Sebuah mobil dengan tenaga batery listrik telah memasuki pasar, tetapi masih dilengkapi dengan mesin kecil berbahan bakar minyak. Bahan bakar sel yakni sebuah alat yang mampu merubah energi kimia menjadi energi listrik bisa dikembangkan untuk mobil-mobil di masa depan.
Menyembunyikan karbon dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Di bawah tanah atau penyimpanan air tanah
Bawah tanah atau air bawah tanah bisa digunakan untuk menyuntikkan emisi CO2 ke dalam lapisan bumi atau ke dalam lautan. Lapisan bumi yang dapat digunakan adalah penyimpanan alami minyak dan gas bumi di tambang-tambang minyak. Dengan memompakan Co2 kedalam tempat-tempat penyimpanan minyak di perut bumi akan membantu mempermudah pengambilan minyak atau gas yang masih tersisa. Hal ini bisa menutupi biaya penyembunyian karbon. Lapisan garam dan batubara yang dalam juga bisa menyembunyikan karbon dioksida.
Lautan juga dapat menyimpan banyak karbon dioksida, tetapi para ilmuwan belum dapat menetapkan pengaruhnya terhapad lingkungan hidup di dalam laut.
  
2. Penyimpanan di dalam tanaman hidup
Tumbuhan hijau menyerap Co2 dari udara untuk tumbuh. Kombinasi karbon dari CO2 dengan hidrogen diperlukan untuk membentuk gula sederhana yang disimpan di dalam jaringan. Setelah tanaman mati maka tubuhnya akan terurai dan melepaskan CO2. Ekosistem dengan tumbuh-tumbuhan yang berlimpah seperti hutan atau perkebunan dapat menahan lebih banyak karbon, tetapi generasi manusia yang akan datang harus tetap menjaga ekosistem agar tetap utuh, jika tidak maka karbon yang disimpan dalam tanaman akan lepas kembali ke atmosfer.
Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai warga Bumi untuk turut berperan serta mengatasi peristiwa Pemanasan Global (Global Warming) dan Perubahan Iklim (Climate Change) yang sedang dialami Bumi, dimulai dari hal-hal kecil yang dapat dilakukan oleh semua orang dari rumah tempat kita tinggal, diantaranya seperti hal-hal berikut ini:

Hemat Pemakaian Listrik :
Matikan peralatan listrik jika sedang tidak digunakan.
Hanya menggunakan peralatan listrik ketika kita membutuhkannya.
Tidak menggunakan peralatan yang menggunakan listrik; jika dapat dengan mudah dilakukan dengan tangan, seperti membuka kaleng, botol dsb.
Hubungkan lampu di halaman rumah dengan sebuah alat pengatur waktu (timer) atau fotocel sinar matahari.
Gunakan jenis lampu fluorescent dan lampu hemat energi untuk menghemat listrik. Jenis lampu hemat energi akan memangkas 80 % boros listrik daripada lampu pijar.
Matikan peralatan listrik dan gunakan penerangan seminimal mungkin di malam hari ketika akan pergi tidur
.Matikan pemanas air sebelum Anda berangkat untuk pergi berlibur.
Ganti  kulkas lama jika sudah boros listrik dan jangan lupa defrost kulkas anda secara teratur.
            Bersihkan dan keluarkan barang/makanan yang tidak perlu dari kulkas setiap minggu.
            Jangan masukkan makanan panas di dalam lemari es.
Jangan terlalu sering dan dalam waktu lama membuka pintu lemari es, karena akan boros listrik.

Hemat Pemakaian Air :
Jangan mencuci piring dengan air yang mengalir terus menerus.
Jangan menggosok gigi, juga dengan kran air yang mengalir, karena air akan banyak terbuang dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter.
Mandi menggunakan gayung yang terukur dan seperlunya, daripada pakai kran shower dengan air mengalir atau berendam pada ‘bath-tub’. Demikian pula untuk mencuci mobil, cukup gunakan ember dan gayung daripada menggunakan selang dengan air mengalir.

Manfaatkan Sumber Energi dari Alam :
Gunakan tenaga surya untuk rumah dan pemanas air.
Gunakan sinar matahari untuk mengeringkan pakaian Anda.
Gunakan pencahayaan dari sinar matahari secara optimal, bukannya mengandalkan lampu listrik.
Buka jendela, agar angin dapat berhembus masuk untuk menyejukkan dan menyegarkan  ruangan di rumah anda, daripada menggunakan penyejuk udara buatan yang boros listrik seperti AC. 
Jika tetap menggunakan AC, jangan lupa bersihkan AC secara teratur, akan menghemat listrik.
  Jangan lupa setel ‘timer’ pada AC agar berhenti pada saat sebelum fajar.
Exhaust fan juga bisa digunakan untuk membantu pertukaran udara segar di dalam ruang, jika sirkulasi angin belum maksimal.
            Jika ingin, membangun rumah tinggal jangan lupa memanfaatkansirkulasi udara angin dan cahaya alamiah dari matahari secara optimal. PadaNegara yang sudah sangat peduli Bumi, seperti Swedia, Denmark dan juga Jepang,pemakaian listrik sudah mulai memanfaatkan tenaga kincir angin dan panel surya,mudah-mudahan di Indonesia bisa segera diterapkan juga, mengingat listrik dariPLN pun sekarang belum bisa menjangkau seluruh peloksok daerah terutama daerahterpencil.   Sumber energi alam lain yang bisa dimanfaatkan adalahtenaga air (mikrohidro) dan panas bumi (geothermal). Kesemuanya ini merupakansumber energi alam yang ramah lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar