Nama
Sekolah             : 
Mata
Pelajaran          : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester           : VII /genap
Standar Kompetensi     :
Aspek membaca
                                        11. memahami 
wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif dan membaca memindai.
Kompetensi Dasar        :
11.2 mampu
menemukan gagasan utama dalam teks
Alokasi
Waktu            :
4 × 40 menit  (2 kali pertemuan)
A.
Tujuan Pembelajaran
1.
peserta didik dapat menentukan gagasan utama/ide pokok dalam setiap paragraf
2.
peserta didik menentukan kalimat utama dalam suatu paragraf pada teks bacaan.  
v  Karakter siswa yang diharapkan :          Dapat dipercaya ( Trustworthines)
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun
( diligence ) 
Tanggung jawab ( responsibility)
II.
Materi Pembelajaran
Penemuan gagasan utama teks
   A.    Membaca teks dengan
kecepatan 75 kata/ menit dengan benar
Membaca cepat berarti memahami secara cepat.
Saat membaca cepat pandangan mata harus diarahkan pada bacaan. Kemampuan
membaca cepat seseorang tidaklah mengukur banyak kata yang dibacanya setiap
menit, tetapi harus dilihat berapa persen pemahaman orang itu terhadap isi
bacaan.
Pemahaman seseorang terhadap isi bacaan
saat  membaca cepat, dapat dinilai dari
ketepatan menemukan gagasan utamanya. Selain itu, dapat dinilai dari ketepatan
menjawab pertanyaan yang ada.
  B.     Menghitung Kecepatan
Membaca
Cara menghitung kemampuan membaca cepat adalah:
(jumlah kta yang dibaca / jumlah detik untuk membaca) x 60  = jumlah kpm (kata permenit)
Tentu tidak berhenti hanya sampai mengetahui
kecepatan membaca saja. Tapi yang lebih penting adalah follow upnya. Kalau
ternyata kecepatan rendah perlu kita upayakan agar bisa meningkatkan.
  C.     Menemukan Gagasan
Utama
Setiap teks bacaan yang baik mempunyai gagasan
utama. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu teks
bacaan. Fungsinya sebagai pokok, patokan atau dasar acuan suatu paragraf. Kita
dapat menemukan gagasan utama di awal paragraf, akhir paragraf, atau di awal
dan di akhir paragraf.
Coba perhatikan paragraf berikut ini.
Dini anak yang rajin.
Setiap bangun tidur, dia selalu membantu ibunya. Membersihkan tempat tidur,
menyapu halaman, dan mencuci piring tidak pernah ditinggalkannya tiap pagi. Di
sekolah, dia selalu mendapat peringkat satu. Setiap ada teman yang kesulitan
mengerjakan tugas, dia selalu membantunya.
Gagasan utama dalam paragraf di atas adalah:
"Dini anak yang rajin", sedangkan kalimat-kalimat yang lainnya adalah
kalimat penjelas karena hanya 
menjelaskan gagasan utamanya saja.
Contoh Tugas !
Bacalah teks di bawah ini dengan seksama. Bacaan berjudul
"Kain Batik" terdiri atas tiga paragraf. Setiap paragraf terdapat
gagasan utama. Kamu dapat menemukannya bila kamu memperhatikan kalimat pada
paragraf tersebut satu per satu.
Kain Batik
Kain batik merupakan karya seni Nusantara yang dihasilkan dari
kebudayaan daerah, khususnya di Jawa Tengah dan Bali. Kota seperti
Cirebon,  Yogyakarta, Solo, Pekalongan,
Priangan dan Madura terkenal sebagai daerah penghasil batik. Walaupun teknik
yang diterapkan sama, namun kain batik dari beberapa daerah memiliki corak dan
motif yang khas.
Kain batik dibuat dari mori. Menurut mutunya, mori yang biasa
dibuat menjadi kain batik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu primisima,
prima, dan biru. Primisima adalah mori yang paling baik, halus, dan harganya
mahal. Mori primisima biasa dibuat kain halus yang ditulis tangan, dan menjadi
kain bermutu tinggi. Prima adalah kain mori bermutu sedang, yang juga biasa
dibuat kain batik tulis. Mori biru adalah kain mori yang mutunya kurang bagus,
tipis, dan tenunnya agak jarang. Mori ini tidak bisa digunakan untuk membuat
batik tulis, karena lilin untuk membatik akan menembus ke bawah. Mori biru bisa
digunakan untuk membuat batik cap yang harganya agak murah.
Untuk memperoleh kain batik yang bagus, diperlukan proses yang
panjang. Pewarnaan motif-motif batik diperoleh dengan cara mencelup. Di samping
itu, juga dengan menutupi bagian-bagian tertentu dengan lilin  atau malam. Malam dibuat dari bahan-bahan,
seperti gondorukem, damar, lemak sapi, malam loro dan malam kote. Malam dapat
dibeli di toko bumbu batik. Pewarna untuk membuat batik tradisional terdiri atas
wedel dan soga. Wedel adalah pewarna biru yang diolah dari bahan-bahan nila,
teres dan gamping. Soga adalah pewarna cokelat atau sawo matang yang diolah
dari bahan-bahan kayu plika atau kulit kayu soga, kayu tingi, kayu tegeran dan
bunga somba.
Butir soal 
1.      Dalam kecepatan membaca seseorang harus
fukus pada bacaaan dan Berkonsentrasi pada yang akan dibaca
Soal   (1)
| 
Jelaskan apa yang dimaksud dengan membaca
  cepat 
...................................................................................................................................................... | 
Soal  (2)
| 
Apa yang Mengatakan bahwa membaca cepat
  memiliki beberapa efek sebutkan 
....................................................................................................................................................... | 
2.      Tulislah kembali dan berilah hiasa
Jawaban  (1)
| 
Yang dimaksud
  membaca cepat adalah sistem membaca dengan memperhitungkan waktu baca dan
  tingkat pemahaman terhadap bahan yang dibacanya. Apabila waktu bacanya
  semakin sedikit dan tingkat pemahaman semakin tinggi, maka  dikatakan bahwa kecepatan baca oran g
  tersebut semakin meningkat. Pada umumnya orang yang belum pernah mendapat
  latihan membaca pasti memiliki kecepatan baca yang lebih rendah dari
  kemampuannya.  
Ada beberapa hal
  yang menyebabkan rendahnya kecepatan baca seseorang antara lain 
a.       Kebiasaan 
  lama yang telah mendarah daging seperti menggerakkan bibir untuk
  melafalkan,menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri, dan menggunakan jari dan
  benda untuk menunjuk kata-kata yang dibacanya. 
b.      Tidak agresif (tidak bersemangat) dalam usaha
  memahami arti bacaan. 
c.       Persepsinya kurang sehingga lambat dalam
  menginterpretasikan apa yang dibacanya | 
Jawaban  (2)
| 
1.      Membaca cepat mencegah godaan setan membaca ulang
  atau regresi. Kerap sekali melakukan itu, 
  Entah disebabkan tidak percaya dari bahwa kalimat yang sudah kita
  lewati terlupa atau karena kebiasaan dibangku pendidikan yang selalu
  mentradisikan anak didiknya menghafal, atau tiba-tiba muncul dibenak yang
  membisikan bahwa ada satu yang tertinggal dibelakang, jadi membaca cepat bisa
  berlari sekencang-kencangnya. 
2.      Membaca cepat adalah upaya melepas ketergantungan
  pada mendengar kata-kata yang di benak. Terkedang kita tak sadari walau dalam
  kondisi mulut berkatub kita bersedia mendangar bunyi yang menggema dalam
  pikiran 
3.      Membaca cepat bisa melepaskan kita dari dari gerakan
  fisik yang takperlu seperti menggerakkan kepala atau memakai jari memakai
  alat seperti lidi atau pensil mengikuti kemana baris-baris melangkah | 
  E. Sumber Belajar
1. Teks
Bacaan
2. Buku
penunjang pelajaran bahasa indonesia
  F.Penilaian
| 
Indikator pencapaian 
kompetensi | 
Penilaian | ||
| 
Tekni 
penilaian | 
Bentuk 
penilaian | 
Instrumen | |
| 
·        
  Mampu
  menunjukan letak kalimat uatama dalam suatu paragraf pada teks bacaan 
·        
  Mampu
  mengungkapkan gagasan utam/ide pokok dalam setiap paragraf pada suatu teks
  bacaan | 
 Tes tulis 
Tes Tulis | 
Uraian 
Uraian | 
·        
  Tunjukan letak
  kalimat utama yang terdapat di dalam teks! 
·        
  Tulislah
  gagasan utama yang terdapat dalam paragraf! | 
Rubrik pedoman
penskoran untuk Uji petik produk (kemampuan membaca menentukan gagasan Utama)
| 
no | 
 Kegiatan | 
Skor | 
| 
1 | 
1.1  peserta didik dapat 
  menentukan dengan tepat tiga gagasan utama paragraf yang telah
  ditentukan. 
1.2  Peserta didik hanya dapat menentukan dengan tepat
  dua gagasan  
utama 
1.3  Peserta didik hanya dapat menentukan satu gagasan
  utama dengan 
 tepat 
1.4  Peserta didik berusaha menentukan gagasan utama
  paragraf, tetapi salah semua 
1.5  Peserta didik tidak meneetukan gagasan utama
  paragraf | 
40 
30 
20 
10 
0 | 
| 
2 | 
2.1
  peserta didik dapat menentukan dengan tepat tiga letak kalimat 
      Utama paragraf yang telah ditentukan. 
2.2
  peserta didik hanya dapat menentukan dengan tepat dua letak 
      Kalimat utama paragraf yang telah
  ditentukan. 
2.3
  peserta didik hanya dapat menentukan dengan tepat satu letak 
      Kalimat utama paragraf 
2.4
  peserta didik berusaha menentukan letak kalimat utama paragraf, 
     Tetapi salah semua. 
2.5
  peserta didik tidak berusaha menentukan letak kalimat utama  
      paragraf (tidak mengerjakan tugas yang
  di berikan ) | 
40 
30 
20 
10 
0 | 
SKOR
MAKSIMAL 80
                                      Skor
perolehan
NILAI
:    
........................................................ X   100   
                                Skor
maksimum (8)
| 
Mengetahui, 
Dosen
  Pengampu. 
(.............................) 
NIDN.  | 
Mataram,
  7 Mei 2013 
Guru Matapelajaran 
(........................) NIM. | 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar