Halaman

Rabu, 26 Juni 2013

Makalah Pancasila Sebagai Sumber Nilai dan Paradigma Pembangunan



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Pancasila sering disebut sebagai dasar falsafah/filsafah negara dan ideologi negara. Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur     pemerintahan  dan  mengatur  penyelenggaraan  negara.  Pengertian Pancasila  sebagai  dasar  negara  sesuai  dengan  bunyi  pembukaan  UUD1945 ‘....maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalamsuatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia yang  berkedaulatan rakyatdengan berdasar kepada:
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,  persatuan Indonesia,  kerakyatan  yang  dipimpin oleh hikmat  kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Pancasila dalam pengertian ini sering disebut sebagai pandangan hidup, pegangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup, dan jalan hidup  (way of life).  Dalam hai ini,  Pancasila  dipergunakan  sebagai  petunjuk hidup atau perilaku dalam kehidupan sehari-hari.  Dengan kata lain, Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitashidup dan kehidupan masyarakat di segala bidang. Semua tingkah lakudan  perbuatan  setiap  manusia Indonesia  harus  dijiwai  dan  merupakan  pancaran dari semua sila Pancasila.

B.      Tujuan
Agar para pembaca dapat mengetahui dan mengerti tentang:
1.Pancasila sebagai sumber nilai
2.Pancasila sebagai paradigma pembangunan

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Analisis Pancasila Sebagai Sumber Nilai
1.      Pengertian Nilai
Pada kamus ilmiah populer  dijelaskan bahwa nilai adalah tentang apayang baik, benar, bijaksana, dan apa yang berguna, sifatnya lebih abstrakdari norma. Sedangkan Nursal Luth dan Daniel Fernandes mengatakanbahwa nilai adalah perasaan-perasaan tentang apa yang di inginkan atau tidak  diinginkan  yang  mempengaruhi  perilaku  sosial  dari orang yangmemiliki nilai itu.  Nilai  bukanlah  soal  benar  atau  salah,  tetapi soal di kehendaki atau tidak, disenangi atau tidak. Nilai merupakan kumpulan sikap dan perasaan-perasaan  yang  selalu  diperhatikan  melalui  perilaku oleh  manusia.
Dari beberapa pengertian nilai di atas, dapat dipahamibahwa nilai adalah kualitas ketentuan yang bermakna bagi kehidupan manusia perorangan, masyarakat, bangsa, negara. Nietzche mengatakan  nilai  adalah  tingkat  atau  derajat  yang diinginkan  oleh  manusia.  Nilai  yang  merupakan  tujuan  dari  kehendak manusia yang  benar  sering  ditata  menurut  susunan tingkatannya,  dimulai dari  bawah, yaitu nilai hedonis (kenikmatan), nilai utilitaris (kegunaan), nilai biologis (kemuliaan), nilai diri estetis (keindahan, kecantikan), nilai-nilai pribadi (sosial, baik), dan  yang  paling  atas  adalah  nilai  religious (kesuciaan).

2.      Ciri-ciri nilai
a.      Nilai-nilai yang mendarah daging (internalized value)
Yaitu nilai yang telah menjadi kepribadian bawah sadar atau yang  mendorong  timbulnya tindakan tanpa berfikir lagi. Bila dilanggar  maka  akan  timbul  perasaan  malu  atau  bersalah  yang mendalam  dan  sukar  dilupakan,  misalnya  orang  yang  taat beragama akan menderita beban mental apabila melanggar salah satu norma yang ada dalam agamanya.
b.      Nilai yang dominan
Merupakan nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai-nilai lainnya. Tampak pada pilihan yang dilakukan seseorang pada waktu  berhadapan  dengan beberapa alternatif tindakan harus diambil. Beberapa pertimbangan dominan  atau  tidaknya  nilai tersebut adalah sebagai berikut:
·         Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut
·         Lamanya nilai tersebut dirasakan anggota kelompok tersebut
·         Tingginya usaha untuk mempertahankan nilai itu.
·         Tingginya kedudukan (prestice) orang-orang yang membawakan nilai tersebut

3.      Macam-macam Nilai
Nilai  berhubungan  erat dengan budaya dan masyarakat. Menurut  prof. Dr. Notonegoro, nilai dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
a.    Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia.
b.    Nilai vital,  yaitu  segala   sesuatu  yang  berguna  bagi manusia untuk dapat mengadakan  aktivitas.
c.    Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jiwa/ rohani manusia.
B.      Pengertian Pancasilaa
Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafahnegara Republik Indonesia, baik ditinjau dari sudut bahasa maupundari sudut sejarah. Hai tersebut dapat dilihat secara etimologis atausecara teminologi sebagimana penjelasan berikut,
1.      Secara Etimologis
Berdasarkan asal kata, Pancasila berasal dari bahasa  India, yakni bahasa Sansekerta. Menurut Muhammad Yamin, Pancasila memiliki dua macam arti, yaitu Panca artinya lima, syila dengan (i) biasa (pendek) artinya sendi, alas, atau dasar, syila dengan (i) panjang artinya peraturan tingkah laku yang penting, baik, dan senonoh. Kata sila dalam bahasa Indonesia menjadi susilaartinya tingkah laku baik.
2.      Secara Terminologi
Pada 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha  Persiapan  Kemerdekaan  Indonesia  (BPUPKI)  perkataan Pancasila (lima asas dasar) digunakan oleh Presiden Soekarno untuk  memberi  nama  pada lima  prinsip dasar negara yang diusulkannya.  Perkataan  tersebut  dibisikkan  oleh  temannya seorang ahli bahasa yang duduk disamping Soekarno, yaitu Muhammad  Yamin.

C.      Rumusan Pancasila yang Sah
Rumusan Pancasila yang sah dan sistematika yang benarterdapat dalam Pembukaan UUD 1945 yang telah disahkan olehPPKI pada 18 Agustus 1945. Presiden RI mengeluarkan Instruksi No.12/1968  pada 13 April 1968. Dalam instruksi tersebutditegaskan bahwa tata urutan(sistematika) dan rumusan Pancasila sebagai berikut:
1.      Ketuhanan yang Maha Esa
2.      Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.      Persatuan Indonesia
4.      Kerakyatan yang dimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan
5.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

D.     Pancasila Sebagai Sumber Nilai
Bagi bangsa Indonesia, yang dijadikan sebagai sumber nilai dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah Pancasila. Ini berarti  bahwa  seluruh  tatanan  kehidupan  masyarakat,  bangsa, dan negara  menggunakan  Pancasila  sebagai  dasar  moral  atau norma dantolak ukur tentang baik buruk dan benar salahnya sikap, perbuatan, dantingkah laku bangsa Indonesia.Nilai-nilai pancasila itu merupakan nilai intrinsik yang  kebenarannya dapat  dibuktikan  secara  objektif,  serta  mengandung  kebenaran yanguniversal. Dengan demikian, tinjauan pancasila berlandaskan pada tuhan, manusia,  rakyat,  dan  adil  sehingga nilai-nilai  pancasila  memiliki  sifatobjektif. Pancasila dirumuskan oleh para pendiri Negara yang memuat nilai-nilai luhur untuk menjadi dasar Negara. Sebagai gambaran, di dalam tata nilai  kehidupan  bernegara, ada yang disebut sebagai nilai dasar, nilaiinstrumental dan nilai praktis.
1.      Nilai dasar
Asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang kuranglebih mutlak. Nilai dasar berasal dari nilai-nilai kultural ataubudaya yang berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri, yaituyang berakar dari kebudayaan, sesuai dengan UUD 1945 yang mencerminkan hakikat nilai kultural.
2.      Nilai instrumental
Pelaksanaan umum nilai-nilai dasar, biasanya dalamwujud nilai social atau norma hukum, yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam lembaga-lembaga  yang  sesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu.
3.      Nilai praktis
Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalamkenyataan. Nilai ini  merupakan bahan ujian, apakah nilai dasar dan  nilai  instrumental  sungguh-sungguh hidup dalammasyarakat atau tidak.
Di dalam Pancasila tergantung nilai-nilai kehidupan berbangsa. Nilai-nilai tersebut adalah nilai ideal, nilai material, nilai positif, nilai logis, nilaiestetis, nilai sosial dan nilai religius atau kegamaan. Ada lagi nilaiperjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan RI. Nilai dalam pengembangan Pancasila adalah sebagai berikut:
1)      Ketuhanan Yang Maha Esa
a.      Percaya dan taqwa kepada Tuhan YME
b.      Masing-masing atas dasar kemanusiaan yang beradab
c.       Membina adanya kerjasama dan toleransi antarasesama pemeluk agama dan penganut kepercayaankepada Tuhan YME
2)      Kemanusiaan yang adil dan beradab
a.      Tidak saling membedakan warna kulit
b.      Saling menghormati dengan bangsa lain
c.       Saling bekerja sama dengan bangsa lain.
d.      Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan

3)      Persatuan Indonesia
a.      Menempatkan persatuan kepentingan bangsa dannegara di atas kepentingan pribadi atau golongan
b.      Menetapkan keselamatan bangsa dan negara di ataskepentingan pribadi atau golongan
c.       Bangga berkebangsaan Indonesiad.Memajukan pergaulan untuk persatuan bangsa

4)      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam  permusyawaratan  / perwakilan
a.      Mengakui bahwa manusia Indonesia memiliki kedudukandan hak yang sama
b.      Melaksanakan keputusan bersama dengan penuhtanggung jawab dan itikad baik
c.       Mengambil keputusan yang harus sesuai dengan nilaikebenaran dan keadilan

5)      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
a.      Adanya hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan  keadilan  social dalam kehidupan bermasyarakat,  berbangsa  atau  dalam kehidupan sehari-hari dan kehidupan bernegara.
b.      Menjunjung tinggi sifat dan suasana gotong royongdengan rasa kekeluargaan dan penuh kegotongroyongan.

E.      Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan 
Paradigma adalah asumsi teoritis yang umum (merupakansuatu sumber nilai) yang merupakan sumber hukum, metode serta cara  penerapan  dalam  ilmu pengetahuan sehingga sangatmenentukan sifat, ciri,dan karakter ilmu pengetahuan tersebut.Paradigma juga dapat diartikan sebagai cara pandang, nilai-nilai, metode-metode,  prinsip  dasar  atau  cara memecahkanmasalah yang dianut oleh suatu masyarakat pada masa tertentu.Dalam pembangunan nasional, Pancasila adalah sebuah paradigma karena  hendak  dijadikan  sebagai  landasan,  acuan,  metode,  nilai, dan  tujuan  yang  ingin  dicapai  di  setiap  program  pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
a.      Makna, hakikat, dan tujuan pembangunan nasional
Pembangunan nasional dapat diartikan sebagai rangkaianupaya pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan  masyarakat,  bangsa, dan  negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional. Hakikat  pembangunan  nasional  adalah  pembangunan manusia  Indonesia  seutuhnya  dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan  nasional seperti termaktub dalam pembukaan UUD 1945 alinea  IV, yaitu .... melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh  tumpah  bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,  mencerdaskan  kehidupan  bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan  keadilan  sosial  serta  mewujudkan  cita-cita bangsa sebagaimana ternaktub dalam alinea II pembukaan UUD 1945.Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dewasa  ini diartikan  sebagai  pengamalan  Pancasila.  Masa pembangunan  akan  memberi kesempatan  yang  menguntungkan bagi  Pancasila untuk memberi  pengaruh  yang  mendalam dan mendasar  pada sistem nilai sosial-budaya  masyarakat Indonesia. Seperti  yang berkali-kali di ungkapkan oleh para  ilmuwan  sosial, para ahli  filsafat,  dan para  pejabat tingkat  tinggi di dalam pemerintahan  bahwa  pembangunan  nasional  mengandung artipembaharuan.Pembangunan dan pembaharuan dengan sendirinyamembawa perubahan-perubahan sosial maupun budaya. Perubahantersebut dapat bersifat dangkal dan bersifat fundamental.Perubahan yang bersifat dangkal akan mudah dan cepatberubah. Misalnya, dapat dilihat dalam perubahan mode pakaian,selera arsitektur rumah atau tempat tinggal, dan popularitas lagu-lagu generasi muda yang sedang digandrungi di kalangan mereka.Adapun perubahan-perubahan sosial-budaya yang mendasar dapatdialami bersama dalam reformasi. Misalnya, masyarakat pertanian menjadi masyarakat industri,  masyarakat  tradisional menjadimasyrakat modern, tata hidup pedesaan menjadi tata hidupperkotaan, serta perubahan masyarakat Indonesia dari kedudukandijajah oleh kekuasaan asing menjadi masyarakat yang merdekadidalam negara yang daitur dan diurus oleh kekuasaan nasional
b.      Visi dan Misi Pembangunan Nasional
Visi Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah Negara Republik Indonesia yang sehat, mandiri, beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum  dan  lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi dan berdisiplin.
Misi Untuk mewujudkan visi bangsa Indonesia masa depan, misiyang ditetapkan adalah sebagai berikut:
1.      Pengamalan Pancasila secara konsisten
2.      Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek
3.      Peningkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari
4.      Penjaminan kondisi aman, damai dan tertib
5.      Perwujudan sistem hukum nasional
6.      Perwujudan kehidupan sosial buadaya yang dinamis dankreatif
7.      Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional
8.      Perwujudan otonomi daerah
9.      Perwujudan kesejahteraan rakyat
10.  Perwujudan aparatur negara
11.  Perwujudan sistem dan pendidikan nasional yangdemokratis
12.  Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat.



BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Sebagai ideologi terbuka, Pancasila harus mampu menyesuaikan diri dengan zaman. Tetapi tidak  berarti bahwa nilai dasar  Pancasila dapat diganti dengan nilai dasar lain. Dengan meniadakan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman secara kreatif,  dengan memperhatikan  tingkat kebutuhan  dan perkembangan masyarakat Indonesia sendiri. Pancasila harus  memberikan  orientasi  ke  depan,  mengharuskan bangsa Indonesia untuk selalu menyadari situasi kehidupan yang sedangdan  akan dihadapinya,  terutama menghadapai  globalisasi dan keterbukaan.  Ideologi Pancasila menghendaki agar  bangsa Indonesia tetap bertahan dalam jiwa dan budaya bangsa Indonesia dalam ikatanNegara Kesatuan Republik Indonesia.
B.      Saran
Sebagai warga negara yang baik, jika kita telah mengerti dan mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila hendaknya dilaksanakan dengan baik agar terciptanya kondisi masyarakat yang aman, damai, tertib dan tentram.



DAFTAR PUSTAKA

Listyarti, Retno. 2005.Pendidikan Kewarganegaraan SMA untuk kelasXI kurikulum 2004. Jakarta: Esis.Budiyanto.Abdul Karim, Aim. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan SMA untukkelas XII kurikulum 2006. Jakarta: Grafindo.

3 komentar:

  1. keren bos, izin copas ya bos :)

    BalasHapus
  2. Kak izin copas ya beberapa dari paragrafnya buat nambah2 materi di tugas saya :)

    BalasHapus
  3. kak izin mengambil paragraf nya untuk tugas saya...ingin menambah nambah saja

    BalasHapus