KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua, dan tak lupa salawat beriring salam
kita hanturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Bahasa Indonesia ini tepat
waktu.
Makalah
dengan judul “Pengertian, Fungsi dan Ragam Bahasa” ini kami susun untuk
memenuhi nilai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diberikan oleh
Ibu Wihartati, S.Pd.
Kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Wihartati selaku dosen Bahasa
Indonesia, terima kasih kepada anggota kelompok IV, serta pihak-pihak
yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, dengan kerendahan hati, kami memohon maaf.
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Batam, …………… 2011
Tim Penyusun,
Kelompok IV
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………..... i
KATA PENGANTAR………………………………………………………... ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………..… iii
BAB I PENDAHULUAN
I . 1 PENDAHULUAN ………………………………..……………… 1
BAB II MATERI
II . 1 PENGERTIAN BAHASA ………………………………………. 3
II . 2 FUNGSI BAHASA …………………………………………...… 4
II . 3 RAGAM BAHASA ……………………………………………. 4
BAB III PENUTUP
III . 1 KESIMPULAN ………………………………………….……. 12
III . 2 KRITIK DAN SARAN ………………………………………... 12
III . 3 REFERENSI …………………………………………………… 12
BAB I
PENDAHULUAN
I . 1 PENDAHULUAN
Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak disadari.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa’ bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa.
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial (Keraf, 1997: 3).
Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu (Sunaryo, 1993, 1995).
Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berfikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).
Hasil pendayagunaan daya nalar itu sangat bergantung pada ragam bahasa yang digunakan. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.
BAB II
MATERI
II . 1 PENGERTIAN BAHASA
Pengertian
Bahasa, Ragam Bahasa, Fungsi Bahasa adalah pemahaman dasar dalam
memahami bahasa. Dalam memahami Bahasa Indonesia, kita juga perlu
memahami hal-hal tersebut, sehingga pemahaman kita dalam memahami bahasa
Indonesia, bisa lebih mendalam dan dapat mengaplikasikan dengan baik.
Definisi
Bahasa : Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbiter ( tidak
ada hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya ) yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi,
kerja sama, dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer,
sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder.
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau perlambang.
II . 2 FUNGSI BAHASA
Fungsi bahasa dalam kehidupan sehari-hari :
Ø Alat untuk Ekspresi Diri
Ø Alat untuk Komunikasi
Ø Alat untuk Adaptasi Sosial
Ø Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia
Ø Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia
Ø Alat untuk mengidentifikasi diri
Ø Alat control sosial dan integrasi (penyatuan)
Ø Alat ekspresi diri
Ø Alat untuk berpikir
Ø Dan lain-lain
II . 3 RAGAM BAHASA
Macam dan jenis ragam bahasa:
1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, jurnalistik, dsb.
2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden soeharto, gaya bahasa binyamin s, dsb.
3. Ragam bahasa pada sekelompok anggota masyarakay suatu wilayah seperti dialeg bahasa madura, medan, sunda, dll.
4. Ragam bahasa pada masyarakat suatu golongan seperti ragam bahasa orang akademisi berbeda dengan ragam bahasaorang jalanan.
5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.
6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal dan informal.
Bahasa
lisan lebih ekspresif dimana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat
bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah
setajam pisau atau silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata
sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan
bicara atau target komunikasi.
Bahsa
isyarat atau gestur atau bahasa tubuh adalah salah satu cara
berkomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat digunakan
permanen oleh penyandang cacat karena mereka mempunyai bahasa sendiri.
Bahasa
bisa punah karena kebanyakan bahasa didunia ini tidak statis.
Bahasa-bahasa itu berubah seiring waktu, mendapat kata tambahan, dan
mencuri kata-kata dari bahasa lain. Bahasa hidup dan berkembang ketika
masyarakat menuturkannya sebagai alat komunikasi utama. Ketika tidak ada
lagi masyarakat penutur asli suatu bahasa disebut bahasa mati atau
punah, meskipun masih ada sedikit penutur asli yang menggunakan tetapi
generasi muda tidak lagi menjadi penutur bahasa tersebut.
Banyak
situasi yang menyebabkan bahasa punah. Sebuah bahasa punah ketika
bahasa itu berubah bentuk menjadi famili bahasa-bahasa lain.Orang
indonesia kini boleh jadi tidak mengerti bahasa melayu yang digunakan di
indonesia awal abad ke-20. Karena bahasa indonesia saat ini berasal
dari bahasa melayu yang telah mengalami infusi kata-kata bahasa asing.
Bisa dikatakan bahasa melayu bermetamorfosis dalam bahasa indonesia.
Kelak kalau bahasa indonesia makin berkembang dan demikian pula bahasa
melayu malaysia kemungkinan bahasa melayu akan punah.
Karena pengaruh globalisasi dan IPTEK menyebabkan masyarakat indonesia menganggap bahasa indonesia itu :
* Tidak gaul.
* Terlalu formal.
Rapuhnya bahasa indonesia disebabkan :
* Tergerus arus globalisasi.
* Kemungkinan banyak oran yang tidak menyukai peraturan bahasa indonesia.
* Tidak adanya relasi masyarakat dengan pemerintah tentang pembudidayaan.
Selain
bahasa asing, bahasa daerah juga memberi pengaruh pada perkembangan
bahasa indonesia. Karena bahasa indonesia mungkin dianggap terlalu
formal untuk dipakai sehair-hari. Tidak apa-apa sebenarnya bahasa asing
menyerap kedalam bahasa indonesia. Sebagai bahasa yang terbuka, bahasa
indonesia harus luwes menerima unsur bahasa lain. Bahasa indonesia
mengenal dua macam serapan yakni :
* Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa indonesia.
* Unsur asing yang pengucapan dan penulisannya telah disesuaikan dengan kaidah bahasa indonesia.
Ragam dari segi sudut pandangan bidang atau pokok persoalan :
Ragam Bahasa Bisnis
Ragam
bahas bisnis adalah ragam bahasa yang digunakan dalam berbisnis, yang
biasa digunakan oleh para pebisnis dalam menjalankan bisnisnya.
Ciri-ciri ragam bahasa bisnis :
a. Menggunakan bahasa yang komunikatif.
b. Bahasanya cenderung resmi.
c. Terikat ruang dan waktu.
d. Membutuhkan adanya orang lain.
Ragam Bahasa Hukum
Ragam
bahasa hukum adalah bahasa Indonesia yang corak penggunaan bahasanya
khas dalam dunia hukum, mengingat fungsinya mempunyai karakteristik
tersendiri, oleh karena itu bahasa hukum Indonesia haruslah memenuhi
syarat-syarat dan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.
Ciri-ciri ragam bahasa hukum :
a. Mempunyai gaya bahasa yang khusus.
b. Lugas dan eksak karena menghindari kesamaran dan ketaksaan.
c. Objektif dan menekan prasangka pribadi.
d. Memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat dan kategori yang diselidiki untuk menghindari kesimpangsiuran.
e. Tidak beremosi dan menjauhi tafsiran bersensasi.
Ragam Bahasa Fungsional
Ragam
bahasa fungsional adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi,
lembaga, lingkungan kerja atau kegiatan tertentu lainnya. Ragam
fungsional juga dikaitkan dengan keresmian keadaan penggunaannya.
Ragam Bahasa Sastra
Ragam
bahasa sastra adalah ragam bahasa yang banyak menggunakan kalimat tidak
efektif. Penggambaran yang sejelas-jelasnya melalui rangkaian kata
bermakna konotasi sering dipakai dalam ragam bahasa sastra.
Ciri-ciri ragam bahasa sastra :
a. Menggunakan kalimat yang tidak efektif
b. Menggunakan kata-kata yang tidak baku
c. Adanya rangkaian kata yang bermakna konotasi
Ragam Menurut Sarananya :
Ragam Bahasa Lisan
Adalah
ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang
dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.
Ragam lisan yang antara lain meliputi:
Ragam
bahasa cakapan adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara
menganggap kawan bicara sebagai sesama, lebih muda, lebih rendah
statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak resmi.
Ragam
bahasa pidato adalah ragam bahasa yang digunakan saat membacakan pidato
dimuka umum.Biasanya pidato berisi penegasan kalimat untuk bias
diterima si pendengar.
Ragam
bahasa kuliah adalah ragam bahasa yang digunakan pada saat kuliah yaitu
pada saat pembelajaran antar mahasiswa dan dosennya.
Ragam
bahasa panggung adalah ragam bahasa yang digunakan seseorang saat
dpanggung ketika mengsi acara hiburan lain agar bias diterima penonton.
Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
a. Memerlukan kehadiran orang lain
b. Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
c. Terikat ruang dan waktu
d. Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara
Kelebihan ragam bahasa lisan :
a. Dapat disesuaikan dengan situasi.
b. Faktor efisiensi.
c.
Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsure lain berupa tekan
dan gerak anggota badan agah pendengar mengerti apa yang dikatakan
seperti situasi, mimik dan gerak-gerak pembicara.
d. Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang dibicarakannya.
e. Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang dituturkan oleh penutur.
f. Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi audit, visual dan kognitif.
Kelemahan ragam bahasa lisan :
a. Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase sederhana.
b. Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.
c. Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan.
d. Aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak formal.
Ragam Bahasa Tulis
Adalah
ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang
dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran
secara visual atau bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan
dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan
dengan tata cara penulisan dan kosakata.
Ragam tulis yang antara lain meliputi:
Ragam
bahasa teknis adalah ragam bahasa yang dilakukan mengenai teknis atau
cara penulisan yang dicontohkan misalnya laporan penelitian, makalah,
tesis, disertasi.
Ragam bahasa undang-undang adalah ragam bahasa yang mnggunakan komunikasi yang resmi.
Ragam bahasa catatan adalah ragam bahasa yang singkat yang diperuntukkan untuk pengingat sesuatu.
Ragam
bahasa surat adalah ragam bahsa yang dituliskan pada sehelai kertas
yang biasanya diberitahukan mengenai kabar atau sejenisnya yang
berfungsi untuk memberikan informasi.
Ciri-ciri ragam bahasa tulis :
a. Tidak memerlukan kehaduran orang lain.
b. Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap.
c. Tidak terikat ruang dan waktu
d. Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.
Kelebihan ragam bahasa tulis :
a. Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang menarik dan menyenangkan.
b. Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
c. Sebagai sarana memperkaya kosakata.
d.
Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau
mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan
pembaca.
Kelemahan ragam bahasa tulis :
a.
Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu
tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.
b.
Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika
harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya
pikat dan nilai jual.
c.
Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong,
oleh karena itu dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih
besar.
Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur
1.
Ragam daerah disebut (logat/dialek). Luasnya pemakaian bahasa dapat
menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan
oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang
digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing
memilikiciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia
orang Jawa Tengah tampak padapelafalan/b/pada posisiawal saat melafalkan
nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa
Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan /t/ seperti pada kata ithu,
kitha, canthik, dll.
2.
Ragam pendidikan adalah Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok
penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan,
terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya
fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak
berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo,
pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa,
misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu
bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya
dipakai.
Contoh:
1. Isma mau nulis surat cinta - Isma mau menulis surat cinta
2. Saya akan ceritakan tentang Kancil - Saya akan menceritakan tentang Kancil.
Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur.
Ragam
bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika
lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu
antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau
pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut.
Misalnya,
kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor
kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara
atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa
baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan
makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin
rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa
yang digunakan.
Menurut Ciri Situasi Keidiologisan :
Ragam Tinggi (Bahasa Indonesia yang baku/ragam ilmiah)
Dalam
kehidupan sosial dan sehari-hari masyarakat Indonesia, baik secara
lisan maupun tulisan, digunakan berbagai bahasa daerah termasuk
dialeknya, bahasa Indonesia, dan/atau bahasa asing. Bahkan, dalam
situasi tertentu, seperti dalam keluarga perkawinan campuran digunakan
pula bahasa yang bersifat campuran, yaitu campuran antara bahasa
Indonesia dan salah satu atau kedua bahasa ibu pasangan perkawinan
campuran itu. Dalam situasi kebahasaan seperti itu, timbul berbagai
ragam atau variasi bahasa sesuai dengan keperluannya, baik secara lisan
maupun tulisan. Timbulnya ragam bahasa tersebut disebabkan oleh latar
belakang sosial, budaya, pendidikan, dan bahasa para pemakainya itu.
Yang
dimaksud dengan ragam atau variasi bahasa adalah bentuk atau wujud
bahasa yang ditandai oleh ciri-ciri linguistik tertentu, seperti
fonologi, morfologi, dan sintaksis. Di samping ditandai oleh cirri-ciri
linguistik, timbulnya ragam bahasa juga ditandai oleh cirri-ciri
nonlinguistic, misalnya, lokasi atau tempat penggunaannya, lingkungan
sosial pemakaiannya, dan lingkungan keprofesian pemakai bahasa yang
bersangkutan.
BAB III
PENUTUP
III . 1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, dapat ditarik beberapa ksimpulan, antara lain :
· Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari
· Dari bahasa yang baik dapat menunjukkan kepribadian seseorang
· Berbahasa-lah dengan baik dan benar agar mudah dipahami oleh orang lain
· Perhatikan juga bahasa dalam berbicara, seperti bahasa tubuh, bahasa isyarat, dll.
Jika kita kurang memperhatikannya, maka akan terjadi salah paham dalam berkomunikasi
Jika kita kurang memperhatikannya, maka akan terjadi salah paham dalam berkomunikasi
· Bahasa menunjukkan bangsa
III . 2 KRITIK DAN SARAN
Jika
dalam penilusan makalah ini terdapat banyak kekurangan seperti
penulisan huruf, atau ejaan, dan sebagainya, kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat positfif / membangun.
Karena pengetahuan kami sebagai penulis juga masih kurang dan juga masih dalam pembelajaran.
III . 3 REFERENSI
o http://organisasi.org/definisi-pengertian-bahasa-ragam-dan-fungsi-bahasa-pelajaran-bahasa-indonesia
SSumber : lukmannhakimm.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar