Halaman

Rabu, 26 Juni 2013

GLOBAL WARMING



Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata dari Bumi 's dekat permukaan, udara dan samudra sejak pertengahan abad ke-20 dan diproyeksikan kelanjutan. Suhu permukaan global meningkat 0,74 ± 0,18 ° C (1,33 ± 0,32 ° F) antara awal dan akhir abad ke-20. [2] [A] Para Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menyimpulkan bahwa sebagian besar kenaikan suhu yang diamati sejak pertengahan abad ke-20 ini kemungkinan besar disebabkanoleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca akibat kegiatan manusia seperti bahan bakar fosil pembakaran dan penggundulan hutan. [2] IPCC juga menyimpulkan bahwa variasi dalam fenomena alam seperti radiasi matahari dan letusan gunung berapi mempunyai efek pendinginan kecil setelah 1950. [3] [4]Kesimpulan dasar ini telah didukung oleh lebih dari 40 masyarakat ilmiah dan akademi ilmu pengetahuan, [B] termasuk semua akademi sains nasional darinegara-negara industri utama. [5]
Model iklim proyeksi diringkas dalam laporan IPCC terbaru menunjukkan bahwa global suhu permukaan kemungkinan akan naik lagi 1,1-6,4 ° C (2,0-11,5 ° F)selama abad ke-21. [2] Ketidakpastian dalam perkiraan ini muncul dari penggunaan berbeda model dengan sensitivitas terhadap konsentrasi gas rumah kacadan penggunaan yang berbeda di masa mendatang perkiraan emisi gas rumah kaca. Kebanyakan penelitian berfokus pada periode menuju tahun 2100.Namun, pemanasan yang diperkirakan akan terus berlanjut melampaui emisi 2100 bahkan jika berhenti, karena besarnya kapasitas panas dari lautan dan masa pakai yang panjang karbon dioksida di atmosfer. [6] [7]
Peningkatan suhu global akan menyebabkan permukaan air laut naik dan akan mengubah jumlah dan pola curah hujan, mungkin termasuk perluasansubtropis padang pasir. [8] Pemanasan diharapkan terkuat di Kutub Utara dan akan dikaitkan dengan terus mundur dari gletser, lapisan es dan lautan es.Kemungkinan lain efek termasuk perubahan dalam frekuensi dan intensitas cuaca ekstrim peristiwa, spesies punah, dan perubahan dalam hasil pertanian.Pemanasan dan perubahan yang terkait akan bervariasi dari satu wilayah ke wilayah di seluruh dunia, meskipun sifat variasi daerah ini tidak pasti. [9]

Penyebab  terjadinya global warming.

Pemanasan global terjadi karena makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global,Salah satu hal pertama di temukan adalah bahwa beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah kontributor terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh peternakan, pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, peternakan, serta pembangkit tenaga listrik.


Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer. Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbedabeda. Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari CO2. Sebagai contoh sebuah molekul metana menghasilkan efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2. Molekul NO bahkan menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO2. Gas-gas lain seperti chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2. Tetapi untungnya pemakaian CFC telah dilarang di banyak negara karena CFC telah lama dituding sebagai penyebab rusaknya lapisan ozon.
Selain itu,laporan mengejutkan yang berhasil membuka mata dunia bahwa ternyata 18% dari emisi gas rumah kaca datang dari aktifitas pemeliharaan ayam, sapi, babi dan hewan-hewan ternak lainnya. Di sisi lain, mobil, sepeda motor, truk-truk besar, pesawat terbang, dan semua sarana transportasi lainnya yang bisa Anda sebutkan hanya menyumbang 13% emisi gas rumah kaca. Bayangkanlah kenyataan ini: Ternyata penghasil utama emisi gas berbahaya yang mengancam kehidupan planet kita saat ini bukanlah mobil, sepeda motor, ataupun truk dan bus dengan polusinya yang menjengkelkan Anda. Tetapi emisi berbahaya itu dating dari sesuatu yang nampak sederhana, tidak berdaya, dan nampak lezat di mejamakan Anda. Yaitu daging
proses terjadinya global warming
Rumah Kaca dapat divisualisasikan sebagai sebuah proses. Pada 
kenyataannya, di lapisan atmosfer terdapat selimut gas. Rumah kaca
 
adalah analogi atas
 bumi yang dikelilingi gelas kaca. Nah, panas 
matahari masuk ke bumi dengan menembus gelas kaca tersebut berupa
 
radiasi gelombang pendek. Sebagian diserap oleh bumi dan sisanya
 
dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang.
 
Namun, panas yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke angkasa
 
menyentuh permukaan gelas kaca dan terperangkap di dalam bumi. Layaknya
proses dalam rumah kaca di pertanian dan perkebunan, gelas kaca memang
 
berfungsi menahan panas untuk menghangatkan rumah kaca. Masalah timbul
 
ketika aktivitas manusia menyebabkan peningkatan konsentrasi selimut
 
gas di atmosfer (Gas Rumah Kaca) sehingga melebihi konsentrasi yang
 
seharusnya. Maka, panas matahari yang tidak dapat dipantulkan ke
 
angkasa akan meningkat pula. Semua proses itu lah yang disebut Efek
 
Rumah Kaca. Pemanasan global dan perubahan iklim merupakan dampak dari
 
Efek Rumah Kaca.setiap detik, menit, jam dan hari maka akan semakin merusak bumi.

proses terjadinya global warming sebagai akibat dari;

·         Energi matahari diserap dan dipantulkan oleh atmosfer bumi

·         permukaan bumi meresap dan meradisaikan energi matahari yang diserap ke luar angkasa

·         a-gas rumah kaca menyerap panas yang diradiasikan melalui atmosfer

-gas meradiasikan kembali panas ke segala arah sebagian besar tetap di atas

-lebih banyak gas artinya lebih banyak panas yang terperangkap di atmosfer
otomatis suhu akan meningkat

-terjadilah gelobal warming

Ø  -Gas rumah kaca berbeda

-CO2 sejauh ini adalah gas rumah kaca yang dibuat manusia.namun,sesungguhnya metana & dinitrogen oksida lebih berpotensi & kosentrasinya juga meningkat. Molekul demi molekul, dinitrogen oksida menangkap panas 200 kali lipat dari pada CO2.
Ngomong-ngomong berapa lama gas bertahan?
Metana & dinitrogen oksida bertahan di atmosfer selama kurang lebih 12~114 tahun , sedangkan CO2 berabad-abad*.

Karbon berpindah

            Atmosfer ,daratan dan lautan memiliki simpanan raksasa yang mengeluarkan karbon dan menyerapnya dalam siklus alami, seperti seperti siklus air di bumi. Namun selama 100 tahun terakhir, amnesia memindahkan karbon dalam jumlah besar ke dalam atmosfer malelui penggundulan hutan dan pemakaian bahan bakar fosil, mengubah ritme alami yang telah berlangsung selama ribuantahun.


Daratan 3800 gigaton karbon

            karbon tersimpan pada tumbuhan ,tanah.api, pertumbuhan tanaman, pelapukan dan deforestasi memindahkan karbon antara daratan dan atmosfer.

atmosfer 762 gigaton karbon

            Aktifitas manusia meningkatkan CO2 di udara secara segnitifikan dalam 200 tahun terakhir lebih tinggi dari pada yang terdapat dalam inti es ayng berusia 800.00 tahun

-laut gigaton karbon

            Laut yang dalam dan dingin menyimpan karbon sekotar 50 kali jumlah yang ada di atmosfer. CO2 berpindah dengan cepat di antara udara dan permukaan atas air laut, namun bias memakan waktu berabad-abad untuk mencapai dasar laut. Dari sini terdapat pula ancaman asam lautaN.


Solusi untuk mencegah terjadinya global warming
ada solusi untuk meminimalkan global warming, dan saat ini kita masih punya kesempatan untuk melakukannya. Yang kita butuhkan hanyalah kemauan yang kuat untuk berubah!
Pada dasarnya, yang harus kita lakukan adalah mengurangi semaksimal mungkin segala aktifitas yang menghasilkan emisi gas rumah kaca. Ada lima hal utama yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan planet bumi:

1. Berhenti atau kurangilah makan daging!

Dalam laporannya yang berjudul Livestock’s Long Shadow: Environmental Issues and Options (dirilis November 2006), PBB mencatat bahwa 18% dari pemanasan global yang terjadi saat ini disumbangkan oleh industri peternakan, yang mana lebih besar daripada efek pemanasan global yang dihasilkan oleh seluruh alat transportasi dunia digabungkan! PBB juga menambahkan bahwa emisi yang dihitung hanya berdasarkan emisi CO2 yang dihasilkan, padahal selain sebagai kontributor CO2 yang hebat, industri peternakan juga merupakan salah satu sumber utama pencemaran tanah dan sumber-sumber air bersih.
Sebuah laporan dari Earth Institute menegaskan bahwa diet berbasis tanaman hanya membutuhkan 25% energi yang dibutuhkan oleh diet yang berbasis daging. Penelitian yang dilakukan Profesor Gidon Eshel dan Pamela Martin dari Universitas Chicago juga memberikan kesimpulan yang sama: mengganti pola makan daging dengan pola makan vegetarian 50% lebih efektif untuk mencegah pemanasan global daripada mengganti sebuah mobil SUV dengan mobil hibrida. Seorang vegetarian dengan standar diet orang Amerika akan menghemat 1,5 ton emisi rumah kaca setiap tahunnya! Seorang vegetarian yang mengendarai SUV Hummer masih lebih bersahabat dengan lingkungan daripada seorang pemakan daging yang mengendarai sepeda!

2. Batasilah emisi karbondioksida!

Bila memungkinkan, carilah sumber-sumber energi alternatif yang tidak menghasilkan emisi CO2 seperti tenaga matahari, air, angin, nuklir, dan lain-lain. Bila terpaksa harus menggunakan bahan bakar fosil (yang mana akan menghasilkan emisi CO2), gunakanlah dengan bijak dan efisien. Hal ini termasuk menghemat listrik dan energi, apalagi Indonesia termasuk negara yang banyak menggunakan bahan bakar fosil (minyak, batubara) untuk pembangkit listriknya. Matikanlah peralatan listrik ketika tidak digunakan, gunakanlah lampu hemat energi, dan gunakanlah panel surya sebagai energi alternatif.

3. Tanamlah lebih banyak pohon!

Tanaman hijau menyerap CO2 dari atmosfer dan menyimpannya dalam jaringannya. Tetapi setelah mati mereka akan melepaskan kembali CO2 ke udara. Lingkungan dengan banyak tanaman akan mengikat CO2 dengan baik, dan harus dipertahankan oleh generasi mendatang. Jika tidak, maka karbon yang sudah tersimpan dalam tanaman akan kembali terlepas ke udara sebagai CO2.
Peneliti dari Louisiana Tech University menemukan bahwa setiap acre pepohonan hijau dapat menangkap karbon yang cukup untuk mengimbangi emisi yang dihasilkan dari mengendarai mobil selama setahun. Sebuah studi yang dilakukan oleh layanan perhutanan di Amerika Serikat juga menunjukkan bahwa penanaman 95.000 pohon yang dlakukan di dua kota kecil di Chicago memberikan udara yang lebih bersih dan menghemat biaya yang berhubungan dengan pemanasan dan pendinginan udara sebesar lebih dari US$ 38 juta dalam 30 tahun ke depan.

4. Daur ulang (Recycle) dan gunakan ulang (Reuse)

Kalkulasi yang dilakukan di California menunjukkan bahwa apabila proses daur ulang dapat diterapkan hingga di level negera bagian California, maka energi yang dihemat cukup untuk suplai energi bagi 1,4 juta rumah, mengurangi 27.047 ton polusi air, menyelamatkan 14 juta pohon, dan mengurangi emisi gas rumah kaca hingga setera dengan 3,8 juta mobil!

5. Gunakan alat transportasi alternatif untuk mengurangi emisi karbon

Penelitian yang dilakukan Universitas Chicago menunjukkan bahwa beralih dari mobil konvensional ke mobil hibrida seperti Toyota Prius dapat menghemat 1 ton emisi per tahun.
Mengkonsumsi makanan produk lokal akan mengurangi emisi dalam jumlah yang cukup signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Iowa State University pada tahun 2003 menemukan bahwa makanan non-lokal rata-rata menempuh 1.494 mil sebelum dikonsumsi, bandingkan dengan makanan lokal yang hanya menempuh 56 mil. Bayangkan betapa banyak emisi karbon yang dihemat dengan perbedaan 1.438 mil tersebut!
Gunakan sepeda sebanyak yang kita bisa sebagai metode transportasi. Selain menghemat banyak energi, bersepeda juga merupakan olahraga yang menyehatkan.
“Saya berusaha untuk menggunakan sepeda untuk pergi ke tempat kerja sesering yang saya bisa untuk menghemat energi.” - Margot Wallstrom, Wakil Presiden dari Komisi Uni Eropa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar